Kata Siapa Pendusta itu Hidupnya Bahagia

Sekarang mari kita berpikir secara jernih dan membayangkan ada seseorang yang membohongi diri kita, berdusta kepada kita. Secara nalar logika apa menurut kita dia bahagia ataukah dia merasa bahwa ada sesuatu yang mengganjal pada dirinya. Jika dalam pandangan saya pasti ada sesuatu yang mengganjal pada dirinya. Mungkin ada rasa malu atau menyesal ketika bertemu kepada kita.

Satu contoh lagi, Ketika ada seorang bendahara yang memakan sebagian uang yang di dititipkan kepada dirinya. kira-kira menurut anda adakah rasa mengganjal di dalam hatinya atau tidak. atau dia akan merasa biasa-biasa saja. Dalam pandangan saya setiap orang yang berdusta pasti akan memiliki rasa mengganjal pada dirinya.

Entah dia penjahat kelas internasional maupun pancahat kelas Desa. Karena manusia memiliki sanubari yang sama yaitu titik putih bersih yang ada di dalam dirinya yang di sering disebut sebagai hati nurani. Hati nurani inilah yang selalu mengatakan sesuatu yang benar dan akan menangis bersedih ketika tuanya yaitu kita melakukan sebuah kedustaan, kebohongan, dan kejahatan lainnya.

Karena manusia sebenar diciptakan dengan nilai nurani yang menginginkan kebaikan dan kebenaran serta membenci pada keburukan. Sehingga jika ada orang yang bertanya apakah seorang pendusta hidupnya bahagia "kita bisa menjawabnya tidak sama sekali"

Jikalaupun kita melihat seorang pendusta hidup dalam kebahagiaan bisa saja itu adalah kepalsuan yang ia tampakkan. Padahal hatinya tersayat-sayat, sedih dan menyesali setiap perbuatan  yang telah dilakukan. Oeh karena itu hindarilah kepalsuan dan kedustaan, Karena itu adalah perbuatan yang dapat menghilangkan kebahagiaan dan kedamaian dari dalam diri kita.

Note : kedustaan adalah sumber utama hilangnya kebahagiaan dalam hidup kita. Oleh karena itu dalam sebuah keluarga harus ditanamkan dengan kuat sikap kejujuran. Karena tanpa kejujuran kita hanyalah anai-anai yang beterbangan yang mudah jatuh di terpa hujan. Tanpa kejujuran manusia tidak dapat hidup berdampingan. Bahkan penjahat saja akan jujur kepada atasan mereka, sehingga kita bisa menilai betapa pentingnya nilai kejujuran itu bagi kehidupan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kata Siapa Pendusta itu Hidupnya Bahagia"

Posting Komentar