Benarkah Kita Masih Manusia Normal?

Karakter dasar manusia itu saling empati dan saling menolong.


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh Mitra treni, sahabat blogger, dan para pembaca yang saya hormati. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan atau lebih tepatnya mengajak untuk berfikir. Apakah kita ini masih termasuk sebagai manusia normal atau kah kita masuk dalam kategori yang lainnya.

Manusia yang normal secara reflek kejut dalam jiwanya ketika melihat orang lain terjatuh, ketika melihat orang lain kesakitan dan butuh pertolongan maka secara otomatis dalam hati terkecil, di dalam jiwa, atau minimal dalam raut wajah kita akan menampilkan ekspresi empati dan simpati rasa ingin menolong.

Saya contohkan, ketika kita sedang mengantri di bank kemudian orang yang tidak kita kenal sama sekali ada disamping kita merasa kesakitan sakit perut yang teramat sangat, dia merasakan nyeri sehingga raut wajahnya hingga badannya lemas lemah maka secara otomatis kita akan menolongnya meskipun kita tidak mengenal dia. Atau dalam batasan minimal kita akan bertanya, kenapa Bu ada ,apa Mbak, kalau dia sampai terjatuh maka secara otomatis spontan reflek orang-orang akan menolong dia.

Ini adalah karakter dasar manusia, bahwa manusia diciptakan untuk saling membantu dan saling tolong-menolong. Karena manusia memiliki rasa simpati dan empati kepada sesamanya, meskipun dia tidak mengenalnya sama sekali. Sekarang pertanyaannya apakah kita masih memiliki rasa empati dan simpati kepada saudara dan kawan-kawan kita. jika tidak kita harus periksakan jiwa kita tentang kesehatan dan kenormalan jiwanya.

Jiwa manusia bisa terganggu oleh beberapa faktor, mulai dai faktor trauma, maupun faktor lingkungan lainya. Ingatlah kawan sikap terbentuk dari kebiasaan dan pembiasaan. Jika kita telah terbiasa untuk angkuh dan tidak perduli kepada sesama kita, maka secara otomatis sikap ini akan membiasa. Jika sudah membiasa maka bisa saja kita akan mulai terkena gangguan kejiwaan yang membuat kita berbeda dengan yang lainya.

Sifat individualis yang berlebihan, sikap acuh ini adalah hasil dari pembiasaan yang selama ini kita lakukan tanpa kita sadari sebelumnya. Oleh karena itu kita harus mulai belajar membiasakan sifat tenggang rasa, saling empati dan simpati kepada tetangga kita dan sahabat kita sendiri.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Benarkah Kita Masih Manusia Normal?"

Posting Komentar