Ingat Kita Pemasar Paytren, Bukan depkolektor

Pernahkah anda membayangkan bagaimana depkolektor mencari kliennya? Anda cukup membayangkannya dalam sinetron atau acara film laga di televisi dia mengejar-mengejar target nya setiap hari, ketika ketemu satu hal yang dikatakan mana motornya, mana mobilnya, bayar hutangnya. Dan tanpa kita sadari Kita melakukan teknik yang sama seperti debt collector. Sehingga kita tidak nampak seperti pemasar profesional tapi nampak seperti pengejar hutang yang sangat membosankan.

Mungkin kita tidak menyadari cara pemasaran yang kita lakukan ternyata salah, sehingga membuat orang-orang bosan kepada kita, menjauh bahkan takut untuk bertemu dengan diri kita. karena setiap kita bertemu dengan dia ada satu hal yang kita tanyakan kepada dia yaitu kapan join paytren, pilih paket yang mana.

Janganlah kita berlaku seperti itu, coba kita lebih manusiawi. ini bukan basa-basi tapi cobalah katakan dengan hati. tanyakan kabar dia, kesehatan dia, tapi jangan berlebihan. Sehingga nampak seperti sok perhatian. Jadilah manusia yang benar-benar perhatian kepada sesamanya, kepada kawan-kawannya.

Hilangkan dulu ambisi uang dan materi dalam otak anda. Berpikirlah tentang silaturrahim dan persahabatan karena jika ada sedikit saja pemikiran tentang materi, harta, dan kekayaan yang terlibat dalam diri anda ketika memasarkan produk ini. Maka saya yakin anda akan bergerak seperti depkolektor yang mengejar mangsa.

Jika target utama yang anda tuju atau orang yang anda cari dan orang itu telah bertemu dengan Anda dan tidak join seperti paket yang anda harapkan. Anda akan kecewa, itulah depkolektor ketika tidak bisa mendapatkan motor. Seorang depkolektor  pasti akan kecewa karena memang tugas dia adalah menertipkan motor-motor yang telat bayar.

Sedangkan kita menawarkan sebuah solusi pembayaran, ingat memberikan solusi sehingga jika orang tersebut join ataupun tidak itu bukan problem bagi kita. Yang penting kita telah menawarkan, mindset inilah yang selalu salah sehingga membuat para pemasar pemula menjadi prustasi, galau gundah dan putus asa.

Akhirnya berhenti, padahal semuanya berawal dari niat dan berakhir karena niat. Luruskanlah niat Anda di sini. Ingat disini bukan hanya soal dunia mari kita berpikir tentang silaturrahim, persahabatan dan persaudaraan. Materi itu bonus yang akan menyusul nanti. sampai jumpa di pertemuan selanjutnya Salam sukses untuk teman-temanku seperjuangan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Ingat Kita Pemasar Paytren, Bukan depkolektor"

Posting Komentar