Kesalahan Orang Tua yang Membuat anak Susah diatur
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Semangat
pagi sahabat treni, rekan-rekan blogger dan para pembaca, semoga masih
diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta dirahmati oleh Allah swt. Pada kesempatan kali ini saya ingin mencoba memberikan opini tentang sebuah
permasalahan yang sering kita lihat dan sudah menjadi permasalahan klasik di
era modern ini. Saya berasumsi bahwa anak-anak sekarang itu lebih suka melawan,
membantah, mendebat dan tindakan tidak sopan lainnya, Pahal anak-anak pada zaman dahulu dengan
sistem pendidikan nenek moyang kita, kakek ataupun buyut kita mereka itu lebih
santun, sopan, menghormati, dan lebih penurut.
Sebenarnya
apa yang salah dan Apa yang harus kita perbaiki.
Anak-anak dahulu ketika dilarang oleh orang
tuanya, "nak Jangan dilakukan nanti
jatuh, nak jangan dilakukan nanti temen-temen kamu terluka, Jangan dilakukan
nanti gelasnya pecah." Cukup dengan kata-kata seperti ini saja, seorang anak akan
samikna wa atokna, dia akan nurut dan mendengarkan apa yang dinasehatkan oleh
orang tuanya.
Akan
tetapi anak-anak sekarang, jangankan dengan kata-kata lembut, dengan kata-kata
yang membentak pun terkadang tidak dia mau menjalankan perintah dari orang tua, bahkan
orang tua harus memukulnya, baru si anak menjalankan apa yang diperintahkan dan
apa yang dilarang oleh orang tuanya. Mulai
dari titik inilah saya mulai mengawasi dan mengamati, tanda dan gejala-gejala
yang timbul di masyarakat kita.
Para
orang tua mereka sudah tidak lagi mempunyai waktu untuk merawat anak-anaknya,
bahkan anak-anak sering di didik oleh televisi daripada oleh orang tuanya. Karena orang tuanya sibuk bekerja, ini adalah
salah satu domain yang membuat anak-anak kita tidak begitu mendengarkan nasihat
yang kita katakan, karena tidak adanya sentuhan rasa kasih sayang atau pudarnya
pertalian antara anak dan orang tuanya.
Kesalahan
lain yang saya pandang adalah karena pembiasaan orang tua menggunakan kata-kata
kasar dan pukulan ketika menyuruh anak mereka. Hal
ini menyebabkan mainset atau pola pikir anak di bawah alam sadar nya itu tidak
merespon kata-kata halus dan perintah halus. Karena dia sudah terpatri dengan
kuat dan membiasa dengan perintah kasar dan pukulan. Inilah yang membuat
anak-anak kita tidak mau melakukan apa yang kita suruh dan apa yang kita larang, ketika kita hanya menggunakan kata-kata halus, Karena kita sudah membiasa
menyuruh mereka dengan kata-kata kasar dan pukulan.
Saya
membandingkan sebuah keluarga, seorang bapak yang santun sekali dalam bertutur
kata dengan istri yang sangat soleha dan santun, ketika anak mereka melakukan
sebuah kesalahan. Maka dengan kata halus dan sapaan saja sudah cukup untuk
membuat anak itu tidak melakukan kesalahan tersebut, bahkan anak tersebut malah mendekat dan
memeluk ayah dan ibu mereka.
Berbeda
ketika seorang anak hidup dengan kondisi orang tua yang sering memarahinya, sering memukul
dan suka berkata kasar kepada anak-anaknya. Ketika
anak mereka disuruh dan diperintah oleh orang tuanya dengan kata halus dia
tidak berjalan, dia tidak connect, dia hanya diam saja. Baru ketika dia
dibentak dan dipukul, si anak baru melaksanakan perintah dari orang tuanya, ada
apa dengan hal ini.
Ternyata
secara tidak sadar kitalah yang membentuk anak kita untuk tidak mau menurut dan
melaksanakan perintah kita ketika kita menggunakan tutur kata halus. kita belum membiasakannya, kita selalu
membiasakan kata-kata kasar, bahkan memukul sehingga anak kita tidak lagi
merespon ketika kita menggunakan kata-kata halus inilah opini saya.
Belum ada tanggapan untuk "Kenapa Anak Saya Susah Tidak Bisa Dinasehati dengan Kata-kata Halus"
Posting Komentar