Menjadikan Adik Sebagai Smart Partner yang Produktif

Adik adalah partner terbaik ketika kita mampu mengelolanya


Saya sering melihat jika kakak dan adik itu tidak rukun, saling bertengkar adu argumen, bahkan saling memukul. Hal ini saya rasa kurang keren dan tidak perlu dilakukan. Hal yang mendasari perbuatan ini saya rasa adalah karena perbedaan tingkatan usia, hingga terjadi perbedaan tingkatan kematangan dalam pengendalian emosi dan mental.

Adik yang cenderung masih berusia muda biasanya memiliki kematangan mental yang masih labil. Berbeda dengan kakaknya yang sudah mulai berusia tua, ini dari sudut pandang Psikologi Perkembangan. Kakak dan adik mah sama-sama harus kita perhatikan  dalam masalah ini, jika kita dalam posisi sebagai orang tua.

Anak-anak yang masih dalam usia yang belum matang biasanya memiliki tingkatan keirian yang tinggi. Selain itu biasanya dituntut adanya persamaan perlakuan, padahal tidak mungkin karena perbedaan usia. Sehingga hal inilah yang membedakan tugas dan tanggung jawab dari kedua anak tersebut. Tugas yang paling terpenting adalah menyadarkan keduanya akan tugas dan tanggung jawab masing-masing jika kita dalam posisi sebagai orang tua.

Bagaimana jika kita dalam posisi sebagai kakak, tugas yang pertama adalah kita harus menyadari bahwa adik kita memiliki usia yang lebih rendah diri kita, sehingga dia memiliki tingkatan kematangan pemikiran dan pengendalian emosi yang lebih labil daripada anda. Tugas selanjutnya adalah  mencari cara bagaimana kita membuat adik kita menjadi adik yang hebat.

Dengan cara apa?  yaitu dengan mencari tahu karakter sifat dan sikap serta, sifat pembawaan dasar yang ada di dalam adik anda, kita harus mengetahui kesukaan dan hal-hal yang dibencinya, sehingga kita sebagai kakak bisa mengarahkan, menuntun, dan membimbing adik kita agar menjadi adik yang smart dan produktif. semoga bermanfaat ya kawan boleh dibagikan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Menjadikan Adik Sebagai Smart Partner yang Produktif"

Posting Komentar