Preman yang tak mau bayar saat makan di warung akhirnya dihajar warga

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Sahabat sekalian para pembaca blog catatan Annida yang saya hormati. Pada kesempatan kali  ini saya akan, bercerita tentang sebuah kisah nyata. Kisah ini terjadi di suatu daerah yang masyarakatnya sangat santun dan ramah. Akan tetapi jangan main-main dengan Kampung seperti ini. Kalau tidak ingin terjadi nasib yang kurang baik yang menimpa seorang preman di bawah ini.

Pada siang hari itu ada seorang yang mampir di sebuah desa. Iya duduk di warung pinggir jalan dan memesan beberapa makanan. Setelah makanan itu ia santap habis bukannya membayar akan tetapi justru mengancam pemilik warung tersebut untuk memberikan uang.

Rambut panjang bertato, Mungkin dia sangka pemilik warung akan takut. Padahal bisa jadi pemilik warung memberikan uangnya Karena rasa Iba. Bisa dikatakan di warung yang pertama ini dia sukses untuk mengambil uang milik penjual itu.

Setelah dia merasa kenyang dan memiliki uang Ia pun melanjutkan perjalanannya hingga akhirnya sampai di kampung yang saya Sebutkan diatas. Penjual di warung ini adalah Ibu sangat ramah dan baik hati. Namun siapa yang menyangka Jika tamu kali ini adalah seorang preman berambut panjang.

Preman ini melakukan hal yang sama, makan sesukanya kemudian tidak mau membayar makanan yang telah dia makan. Akan tetapi kali ini tidak seberuntung di warung yang pertama. Seorang menantu laki-laki yang mengerti perjuangan mertuanya dalam mencari nafkah dan pada saat itu dia sedang mencari kayu dan menata kayu di belakang warung mendengar keributan tersebut. 

Mengetahui hal yang tidak baik seperti itu sontak jiwa pendekar sang menantu pun keluar dengan sendirinya. Mengetahui hal yang tidak baik seperti itu sontak jiwa pendekar sang menantu pun keluar dengan sendirinya. Dia secara reflek mengeluarkan jurus tendangan halilintar yang akhirnya mementalkan seorang preman bertubuh besar itu sampai di luar warung tersebut.

Melihat kejadian gaduh dan melihat Kelakuan buruk sang Preman tersebut membuat pemuda yang penuh sopan santun ini berubah seketika menjadi pendekar dan Ksatria. akhirnya preman ini pun dihajar beramai-ramai kemudian diarak ke kantor polisi.

Nasi sudah menjadi bubur, kejadian nyata ibarat nasi sudah menjadi bubur. Arak-arakan ini melewati perkampungan yang kedua. yang tadi preman ini juga tak mau membayar ketika makan justru memeras penjual di kampung tersebut. Pemuda yang sudah mengetahui kejadian tersebut kemudian beramai-ramai menghajar kembali preman ini sebelum akhirnya sampai di kantor polisi.

Inilah dunia modern, dimana orang bertato berambut panjang sudah tidak tidak lagi ditakuti, akan tetapi sudah di anggap sebagai teman biasa. Inilah dunia modern, ketika seseorang berani berpikir kritis dan mulai bisa menilai baik dan buruk, wajar dan tidak wajar, patut dan tidak patut. Oleh sebab itu Perilaku premanisme, kejahatan, kriminalitas, Mari kita tinggalkan karena kebaikan dan nilai moral di perkampungan masih sangat tinggi.

Rasa kebersamaan dan mengayomi sesama di kampung sangat tinggi dan harus dijaga bersama. Semoga postingan ini bermanfaat bagi sahabat semua. Mari kita diskusi di kolom komentar.

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Preman yang tak mau bayar saat makan di warung akhirnya dihajar warga"

Posting Komentar