Sebelum kita bahas sebab rusaknya anak zaman now, saya akan sedikit bercerita. Dan tentunya saya miris melihat perjalanan zaman yang semakin ikut-ikutan budaya yang kurang baik. Hari itu ada anak kecil usianya baru menginjak usia belasan tahun karena masih anak sd. Ditangannya saya melihat ada smartphone mewah yang selalu dia tenteng kemana-mana. Smartphone seakan sudah menjadi kawan karibnya.
Dari kejauhan anak ini masih nampak polos, akan tetapi semakin dekat saya mengamati saya mulai menyadari ada yang salah dengan tingkah polah anak seusia ini. Saya lihat mulai hilang sopan santunnya, mulai bertingkah seperti orang dewasa, dan saya melihat anak ini meniru idola yang ada didalam gajet miliknya. Yang perlu di garis bawahi adalah "hilangnya rasa malu"'
kebanyakan anak yang bermasalah adalah anak yang kurang perhatian dari ayah dan ibunya. Hal ini bisa saja terjadi karena kedua orang tuanya berpisah atau karena tuntutan pekerjaan.
Jika kedua orang tuanya berpisah, anak ini kurang perhatian, otomatis anak ini akan mencari role model. Ingat setiap orang akan mencari role model. Anak biasanya akan meniru orang tuanya atau jika memang tidak ada anak akan meniru lingkungan terdekatnya.
Jika lingkunganya baik mungkin akan lebih terjaga, bagaimana dengan lingkungan dunia maya? Siapa yang bisa menjaga dan membatasi kecuali pemakai itu sendiri?
Tidak ada orang tua yang tak ingin anaknya bahagia. Karena tren zaman orang tua berbondong-bondong membelikan smartphone terbaik bagi anaknya. Padahal tahukah anda jika smartphone adalah pisau bermata dua. Jika anda memberikan gajet tanpa kontrol. Tidak melihat secara rutin isi dari smartphone anak anda.
Jangan salahkan zaman kalau anak akan jadi korban zaman. Lihat dan perhatikan anak anda. Jika dia mulai menyimpang arahkanlah. Karena kewajiban kita sebagai orang tua untuk mengarahkan anak.
Cek secara berkala apa isi gajet anak kita, siapa teman bermainya. Karena anak dalam usia dini masih sangat butuh bimbingan orang tua. . .
Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
Dari kejauhan anak ini masih nampak polos, akan tetapi semakin dekat saya mengamati saya mulai menyadari ada yang salah dengan tingkah polah anak seusia ini. Saya lihat mulai hilang sopan santunnya, mulai bertingkah seperti orang dewasa, dan saya melihat anak ini meniru idola yang ada didalam gajet miliknya. Yang perlu di garis bawahi adalah "hilangnya rasa malu"'
kebanyakan anak yang bermasalah adalah anak yang kurang perhatian dari ayah dan ibunya. Hal ini bisa saja terjadi karena kedua orang tuanya berpisah atau karena tuntutan pekerjaan.
Jika kedua orang tuanya berpisah, anak ini kurang perhatian, otomatis anak ini akan mencari role model. Ingat setiap orang akan mencari role model. Anak biasanya akan meniru orang tuanya atau jika memang tidak ada anak akan meniru lingkungan terdekatnya.
Jika lingkunganya baik mungkin akan lebih terjaga, bagaimana dengan lingkungan dunia maya? Siapa yang bisa menjaga dan membatasi kecuali pemakai itu sendiri?
Tidak ada orang tua yang tak ingin anaknya bahagia. Karena tren zaman orang tua berbondong-bondong membelikan smartphone terbaik bagi anaknya. Padahal tahukah anda jika smartphone adalah pisau bermata dua. Jika anda memberikan gajet tanpa kontrol. Tidak melihat secara rutin isi dari smartphone anak anda.
Jangan salahkan zaman kalau anak akan jadi korban zaman. Lihat dan perhatikan anak anda. Jika dia mulai menyimpang arahkanlah. Karena kewajiban kita sebagai orang tua untuk mengarahkan anak.
Cek secara berkala apa isi gajet anak kita, siapa teman bermainya. Karena anak dalam usia dini masih sangat butuh bimbingan orang tua. . .
Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
Belum ada tanggapan untuk "Cara mendidik anak agar tidak menjadi korban zaman"
Posting Komentar