Manusia itu ingin dihormati dan dihargai, akantetapi justru melakukan hal yang dapat menghinakan dirinya sendiri. Manusia itu sering kali mencari kesalahan-kesalahan orang lain, mencari aib orang lain kemudian menyebarkannya kepada orang-orang yang dia kenal. Dengan niatan agar orang yang dia benci terhina, rendah dan dijauhi oleh orang lain.
Mungkin saja orang-orang yang melakukan hal ini berpikiran bahwa dengan melakukan hal tersebut bisa membuat dirinya menjadi lebih baik dan lebih termulia kan. Akan tetapi ternyata perbuatan ini justru membuat dirinya lebih hina, terhina, terpuruk, tersungkur dan menjadi bahan pembicaraan orang lain. Bahkan memiliki gelar sendiri, orang-orang yang suka mencari aib orang lain biasanya disebut ahli ghibah.
Sudahkah anda merenungkan dan berfikir serta menilai diri Anda sendiri. Apakah anda termasuk di dalam golongan ini. Jika sekarang masih termasuk dalam golongan orang-orang yang suka mencari kesalahan orang lain. Maka mulai dari sekarang sibuk kan lah dirimu untuk mencari kesalahan-kesalahan yang ada dalam dirimu.
Jika engkau tak menemukan kesalahan dalam dirimu, Namun Justru lebih mudah menemukan kesalahan milik orang lain. Berarti penyakit hati mu sudah mulai menggerogoti hati, menutupi hati, serta menutupi Cahaya-cahaya keridhoan Ilahi hingga menggantinya dengan kabut hitam yang hanya membuat dirimu semakin terpuruk.
Penyakit ini tidak menyerang kalangan bawah ataupun kalangan menengah. akantetapi penyakit mencari kesalahan orang lain itu menyerang setiap orang dari segala Lini bidang kehidupan. Tidak peduli dirimu siapa dan sudah belajar sampai mana dan tidak peduli pula gelar mu apa.
Artikel ini tidak bisa dijadikan dasar untuk menilai orang lain, akantetapi artikel ini harus anda jadikan sebagai sarana untuk menilai diri sendiri. Karena anda harus berhati-hati, karena jika setelah membaca artikel ini kemudian yang muncul dalam hati anda adalah menilai orang lain, berarti sebenarnya diri Anda termasuk ahli ghibah yang sebenarnya.
Semoga bermanfaat assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
renungan ini kita terapkan untuk diri kita sendiri, renungan ini bukanlah sebuah alat untuk menilai orang lain.
Belum ada tanggapan untuk "Manusia dan 1001 Kepalsuan yang dia lakukan"
Posting Komentar