Kata Founder PAYTREN (Duta Paytren 2016)bp. Redi Yunaldi "Catatan sore bayak orang salah menilai paytren...!"
SAYA MUNDUR...
Saya kaget bin terkejut saat seorang sahabat fb saya memiliki pandangan tentang PayTren seperti ini.
"Katanya gabung PayTren bayar Rp 350 ribu. Kalau enggak dapat orang, modal enggak kembali," katanya,.
Saya pun balik bertanya.
"Memangnya PayTren bisnis cari orang hehehe," tanya saya kepada keluarga tersebut.
Dia kemudian menyebutkan sebuah nama bisnis jejaring yang fokus dalam mengembangkan sebuah produk kesehatan.
"Di ***** susah cari orang. MLM kan cari orang," keluhnya.
Ini jawaban saya kepada sahabat fb tersebut.
"Jika PayTren bisnis yang hanya cari-cari orang, saya orang pertama yang mundur. Bahkan bisa jadi saya tidak pernah gabung," tegas saya.
Sebab kenyataan yang saya alami, PayTren bukanlah bisnis yang fokus cari-cari orang sebagai member.
"Jika saya rutin promosikan PayTren ke media sosial seperti Facebook, itu semata-mata sebagai sharing informasi tentang manfaat yang saya rasakan. Jika ada yang ingin bergabung Alhamdulillah. Tidak pun, ya tidak apa-apa," kata saya.
Kegiatan tersebut, kata saya lagi, hitungannya juga usaha. Yang saya yakini insha Allah halal.
"Dengan bergabung di PayTren saya mendapatkan hak usaha seumur hidup. Salah satu hak usaha itu, saya berhak menjual lisensi PayTren kepada banyak orang. Setiap penjualan lisensi, saya dapat komisi dari PayTren dan pembagian keuntungan tanpa batasan waktu," jelas saya.
Penjualan lisensi hanyalah salah satu peluang diberikan PayTren kepada seluruh mitranya untuk mendapatkan penghasilan.
"Tapi tidak ada paksaan dan tidak ada target. Tidak ada keharusan setiap mitra harus menjual lisensi. Kalau ada paksaan dan keharusan, saya sudah dulu tidak mau gabung PayTren," tegas saya.
Apakah ada manfaat yang didapatkan mitra PayTren jika tidak menjual lisensi? Saya jawab ADA.
"Pertama, PayTren bisa digunakan untuk kebutuhan sendiri. Sebab gabung atau tidak di PayTren, kita tetap beli pulsa, bayar listrik dan bayar-bayar tagihan lainnya. Kalau dari semua transaksi rutin itu dialihkan ke PayTren, insya Alloh dalam jangka waktu tertentu, uang yang kita keluarkan untuk membeli lisensi SEKALI SEUMUR HIDUP KITA, insya Alloh kembali karena selisih harga atau uang yang kita keluarkan untuk membayar tagihan tersebut dibanding transaksi di luar PayTren," kata saya lagi.
Kedua, PayTren juga bisa dijadikan usaha. Seperti jualan pulsa dan menerima aneka pembayaran tagihan.
"Ini juga peluang untuk mendapatkan penghasilan. Tapi bukan keharusan atau ada paksaan gabung di PayTren harus buka konter, loket dan lainnya," sebut saya.
Di PayTren, kita bisa rutin dan mendapatkan kemudahan untuk sedekah. Selain itu, bisa secara rutin mendapatkan tausyiah dari Ustadz Yusuf Mansur.
"Mau umroh juga ada kemudahan. Mau akiqah juga demikian," jelas saya.
Di PayTren, kata saya lagi, kita tergabung di komunitas besar yang mitranya tidak hanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tapi juga lebih 20 negara.
"Menurut saya, ini juga peluang besar. Yang punya usaha, bisa mengembangkan usahanya lewat pertemanan yang sangat luas itu," kata saya.
Jadi menurut saya adalah pandangan keliru, gabung PayTren hanya fokus cari-cari orang.
"Karena yang terpenting di PayTren, ada banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan. Dan merupakan usaha jangka panjang. Karena seumur hidup kita bahkan turun-temurun, pasti bayar listrik, bayar PDAM, beli pulsa, paket data dan lain-lain,"......
Belum ada tanggapan untuk "Banyak orang salah paham tentang paytren, ini penjelasan duta paytren"
Posting Komentar