Ada sebuah postingan yang saya rasa agak sedikit humoris namun
ada juga benarnya jika kita mau membaca artikel ini dengan hati-hati. selamat
membaca artikel yang saya ambil dari grup WA semoga kita bisa bisa belajar dari
apa yang dituliskan berikut ini.
Mencari rezeki yang halal (tolabur rizqi) adalah ibadah yang
berpahala besar, oleh karena itu tantangannya juga pasti tidak mudah. Apalagi
bagi para pengusaha yang setiap hari berinteraksi dengan
konsumen dengan bermacam karakter, harus banyak bersabar dalam menghadapinya.
Seperti yang dialami oleh pelayan
warteg yang satu ini, dalam satu hari menghadapi tiga macam pembeli yang
benar-benar menuntut kesabaran,
"Mau minum apa mas?"
"Kopi susu ada mba?"
"Ada mas. Mau pake es gak?"
"Ya pake dong mba. Kalo gak pake nanti jadi kopi uu."
"Kopi susu ada mba?"
"Ada mas. Mau pake es gak?"
"Ya pake dong mba. Kalo gak pake nanti jadi kopi uu."
Sejurus kemudian datang lagi
pemesan minuman berikutnya,
"Mau minum apa mas?"
"Es jeruk ada mba?"
"Ada mas,"
"Segelas berapa mba?"
"Lima ribu mas,"
"Kalo setengah gelas?"
"Dua ribu lima ratus, mas."
"Kalo setetes?"
"Setetes ya gratis aja mas,"
"Es jeruk ada mba?"
"Ada mas,"
"Segelas berapa mba?"
"Lima ribu mas,"
"Kalo setengah gelas?"
"Dua ribu lima ratus, mas."
"Kalo setetes?"
"Setetes ya gratis aja mas,"
"Kalo begitu tolong di isi nih mba, setetes-setetes aja sampai penuh," sambil mengeluarkan gelas sendiri dari dalam tasnya.
Kemudian datang lagi pembeli
ketiga yang juga memesan minuman,
"Mau minum apa mas?"
"Teh manis ada mba?"
"Teh manis ada mba?"
"Ada mas. Mau yang panas apa yang dingin?"
"Harganya berapa mba?"
"Yang panas tiga ribu, kalo yang dingin lima ribu mas,"
"Ya sudah yang panas saja,"
"Harganya berapa mba?"
"Yang panas tiga ribu, kalo yang dingin lima ribu mas,"
"Ya sudah yang panas saja,"
Si mba membuatkan teh manis panas
kemudian diberikan kepada pembeli tersebut. Tanpa disangka, ia meminumnya
panas-panas sampai habis dalam sekali seruput,
"Kok minumnya langsung
dihabiskan mas? Haus ya?"
"Bukan mba, saya takut keburu dingin nanti jadi lima ribu."
"Bukan mba, saya takut keburu dingin nanti jadi lima ribu."
Terbukti kan, menjadi seorang
pengusaha itu harus banyak bersabar dalam melayani orang lain.
Salam sukses berjamaah
#PayTren
#PayTren
Entah benar atau tidak yang diceritakan di atas, entah fiksi
maupun kisah realita ? namun ada benarnya juga jika kita mau mengambil hikmah
atau pelajaran dari artikel yang disampaikan oleh salah satu teman saya di grup
wa itu. Jadi intinya kita harus sabar dan telaten ketika melayani calon
customers atau calon Mitra kita di dalam bisnis apapun.
Belum ada tanggapan untuk "Menjadi seorang "PENGUSAHA TANGGUH""
Posting Komentar