Di siang hari kita terlalu sibuk mendengarkan keramaian, kebisingan, keriuhan kehidupan. Kita melihat lalu lalang manusia dengan beragam. Melihat nanusia begitu antusias dengan kesibukan dunia. Namun sudah sadarkah kita semua terkadang kita lalai, kita lupa atau sengaja melupakannya.
Dalam kehidupan itu ada unsur yang harus kita penuhi yaitu kedamaian, kebahagiaan, dan juga ketenangan jiwa. Dalam kehidupan yang mulai berubah menjadi modernitas ini kita tidak sadar, kita telah dilalaikan oleh sebuah sistem yang menjadikan diri kita budak dari dunia.
Di malam Jumat yang penuh dengan ketenangan ini. saya mengajak teman-teman untuk merenungkan, memikirkan ulang tentang apa yang telah anda lakukan hari ini. Tentang semua hal yang telah kita lakukan selama ini.
Saya mengajak Anda untuk mendengarkan keheningan, mendengarkan alunan musik alam, suara jangkrik yang begitu merdu, suara katak yang begitu indah, berpadu dengan udara semilir. yang menjadikan malam ini begitu sempurna.
Terkadang manusia memang harus merenungkan, memikirkan tentang arti dan tujuan dalam kehidupan ini. Sembari mendengarkan begitu riuhnya keheningan. sehingga keheningan itu merasuk kedalam jiwa kita. hingga hanya hening yang ada dalam diri kita. Sehingga kita mampu mendengarkan apa yang ada di dalam diri kita. sehingga kita mampu berdiskusi dengan jiwa-jiwa kita tentang apa sebenarnya tujuan dalam kehidupan ini.
Keheningan adalah saat kita mampu menyingkirkan egoisme, kemarahan, keirian, kesombongan dan beragam nafsu lainya. Sehingga kita benar-benar hanya mendengarkan diri kita. Jika kita sudah mencapai titik ini, maka barulah kita mulai menyadari betapa lelahnya manusia ketika hidup didunia ini jika mereka hanya memenui perkataan para nafsu dan tidak mau mendengarkan kata hati, kata jiwa, kata murni yang sebenarnya harus kita dengarkan yaitu kebenaran.
Merenung bukanlah bertapa yang membutuhkan waktu bertahun-tahun, merenung bukanlah kita menghindari manusia lainya, namun merenung yang saya maksud disini adalah bertafakur sejenak untuk mengali segala kesia-siaan yang telah kita lakukan, hingga ketika kita sudah merenung kita tahu kesalahan yang telah kita lakukan dari situlah kita belajar memperbaiki diri.
Keheningan adalah saat kita mampu menyingkirkan egoisme, kemarahan, keirian, kesombongan dan beragam nafsu lainya. Sehingga kita benar-benar hanya mendengarkan diri kita. Jika kita sudah mencapai titik ini, maka barulah kita mulai menyadari betapa lelahnya manusia ketika hidup didunia ini jika mereka hanya memenui perkataan para nafsu dan tidak mau mendengarkan kata hati, kata jiwa, kata murni yang sebenarnya harus kita dengarkan yaitu kebenaran.
Merenung bukanlah bertapa yang membutuhkan waktu bertahun-tahun, merenung bukanlah kita menghindari manusia lainya, namun merenung yang saya maksud disini adalah bertafakur sejenak untuk mengali segala kesia-siaan yang telah kita lakukan, hingga ketika kita sudah merenung kita tahu kesalahan yang telah kita lakukan dari situlah kita belajar memperbaiki diri.
Mari merenung sejenak semoga kita diridhoi oleh Allah subhanahu wa ta'ala
Belum ada tanggapan untuk "Mendengarkan Kesunyian Malam "Renungan di Malam Jumat""
Posting Komentar